Rabu, 19 Oktober 2016

True Beauty

Banyak definisi tersendiri dari keindahan, dan mungkin saja setiap orang memiliki definisi yang berbeda-beda. Itu semua tergantung pola pikir individu itu sendiri. Ya, perlu kita ketahui bahwa keindahan itu bersifat universal, tidak hanya terikat oleh satu makna saja. Namun menurut KBBI sendiri, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.

Kita tentu saja merasa senang jika melihat sesuatu yang indah, namun menurut saya sendiri keindahan adalah sesuatu yang tentu saja enak dipandang dan dapat membuat saya merasa tenang. Salah satu yang membuat saya merasa melihat keindahan menurut definisi saya terdapat dalam foto dibawah ini....





Foto tersebut saya ambil di salah satu penginapan dekat pelabuhan merak. Bagi kalian yang sudah pernah ke pelabuhan merak mungkin tau jika pantai di dekat pelabuhan merak tidaklah begitu bersih sehingga mengurangi unsur keindahannya. Tapi ketika saya berada disana dan melihat hasil foto tersebut saya dapat merasa melihat sisi lain dari suatu tempat yang menurut saya cukup indah yang dapat membuat saya merasa tenang serta bersyukur. Memang yang kita perlukan adalah melihat  segala sesuatu dari perspektif yang berbeda, begitu juga keindahan. Belum tentu di tempat yang menurut kita tidak indah, kotor atau sebagainya tidak terdapat sisi yang lain yang ternyata cukup indah. Yang perlu kita lakukan hanyalah mengeksplor tempat tersebut sehingga kita dapat menemukan makna keindahan kita sendiri.


Perpaduan antara sunset dan juga pantai memang selalu dapat membuat saya merasa tenang dan senang. Warna oranye dari langit ketika sore di pantai, tidak pernah menandingi apapun. Ketika itu, saya hanya duduk di tepian pantai dan melihat keindahan sore di pantai itu. Faktanya jika kita melihat kebelakang, memang tidak akan terasa indah karena tempat tersebut memang sedikit kotor dan kurang tertata rapih. Tetapi, itu semua saya abaikan karena saya melihat perspektif lain dari tempat tersebut. Memang seperti yang saya bilang sebelumnya, yang perlu kita lakukan adalah mencari keindahan dari suatu tempat dan jika kita sudah menemukannya sebaiknya kita abaikan sisi buruk dari tempat tersebut dan nikmatilah apa yang telah kita dapatkan. Karena sesungguhnya keindahan itu ada untuk dicari....

"Kita dapat menemukan makna suatu keindahan di dalam diri kita sendiri, yang perlu kita lakukan adalah mengeksplor makna tersebut dan mencari sisi yang lainnya."

Senin, 03 Oktober 2016

Uniknya Fenomena Muludan di Cirebon

Hasil gambar untuk muludan cirebon



Cirebon merupakan suatu kota yang berada di wilayah Jawa Barat. Cirebon dijuluki sebagai kota udang dan Kota ini merupakan salah satu kota yang dikenal sebagai “Kota Wali” karena Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati menyebarkan syiah agama Islam di kota ini. Tentu saja kota cirebon memiliki banyak kebudayaan yang menarik untuk dibahas. Salah satu yang membuat saya tertarik adalah fenomena muludan.

Fenomena muludan dilaksanakan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tujuan Peringatan Maulid Nabi adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Memang tradisi maulid nabi di setiap daerah berbeda-beda. Namun yang menarik di cirebon adalah Muludan ini dirayakan selama sebulan penuh dan dirayakan dengan cukup meriah. Muludan juga terpusat di beberapa tempat diantaranya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman, tradisi ini sebenarnya lebih dikenal masyarakat sebagai pasar tahunan.

Tradisi muludan ini cukup menarik banyak para pedagang. Ya, tradisi muludan di kota Cirebon sebenarnya sudah bergeser sedikit maknanya dikarenakan masyarakat lebih tertarik untuk berjualan di pasar tahunan ini. Makna religi dari muludan ini sendiri nampaknya sudah mulai berkurang. Namun tetap saja tradisi ini selalu menarik untuk dibahas.

Di pasar tahunan ini, banyak sekali ragam barang-barang dan makanan yang dijual oleh masyarakat. Barang-barang yang dijual juga dibanderol dengan harga yang cukup murah tentunya, sehingga semakin menarik minat para pembeli. Bahkan para pembuat kerajinan Cirebon seperti batik, lukis kaca dan rotan pun ikut ambil andil untuk memeriahkan acara ini. Tentu saja, acara semacam ini juga merupakan salah satu ajang promosi dari Dinas Pariwisata setempat untuk memperkenalkan kota Cirebon yang faktanya memiliki banyak sekali kebudayaan dan tradisi yang menarik untuk ditelusuri.

Di puncak acara muludan, yaitu beberapa hari terakhir sebelum muludan berakhir, ada suatu tradisi yang cukup menarik. Tradisi ini dikenal dengan nama "Panjang Jimat". dalam tradisi panjang jimat ini turut dihadiri keluarga dari Keraton-keraton yang ada di kota cirebon. Panjang Jimat ini dalam prosesinya sangat sakral. Kita dapat melihat iring-iringan benda-benda pusaka dari Keraton yang dikeluarkan hanya pada acara ini saja. Benda-benda pusaka ini nantinya akan dibersihkan. Dalam acara Panjang Jimat, juga diadakan bacaan-bacaan shalawat yang memuji dan mendoakan Nabi Muhammad SAW. Serta ada ceramah tentang kisah-kisah Nabi Muhammad SAW yang patut dicontoh dan diteladani. Namun, entah mengapa masih banyak masyarakat yang percaya bahwa air cucian dari benda-benda pusaka ini dapat memberikan berkah bagi mereka, sehingga mereka rela untuk berdesak-desakan untuk berebut air cuciannya.

Dibalik kepercayaan itu, tradisi tetaplah kebudayaan sehingga sebaiknya kita dapat menghargainya sehingga kebudayaan tersebut tidak punah dan tetap menjadi identitas bangsa Indonesia yang dikenal dengan ragam budayanya.

"Kebudayaan itu memancarkan keindahan. Dengan menjaga kebudayaan, Indonesia akan lebih harmonis dan seimbang."-SBY


P.S : Tulisan ini dibuat guna memenuhi tugas softskill ; ilmu budaya dasar
*Special thanks to Icha*