Review Jurnal:“The
relationship between artificial intelligence and psychological theories”.
(Rahul Abhishek)
Jurnal kali ini akan membahas tentang Psikologi sebagai
salah satu elemen pertama dari kecerdasan buatan atau kita juga dapat
mengatakan bahwa itu adalah sumber utama untuk kecerdasan buatan. Dalam jurnal ini juga akan membahas
tentang teori-teori psikologi yang digunakan dalam AI. Karena psikologi adalah studi tentang otak manusia dan
sifatnya, serta AI adalah cabang yang berhubungan dengan kecerdasan dalam
mesin, jadi untuk memahami kecerdasan mesin kita harus membandingkan dengan
kecerdasan manusia karena AI berarti kecerdasan yang ditunjukkan oleh mesin
seperti manusia.
Jadi apa yang
sebenarnya kita maksud dengan AI (Artificial
Intelligence)?
Menurut M.L. Minsky,
kecerdasan buatan adalah ilmu membuat mesin melakukan hal-hal yang membutuhkan
kecerdasan jika dilakukan oleh manusia. Definisi representatif lain dari AI
diputar di sekitar perbandingan kecerdasan mesin komputasi dengan manusia.
Persepsi AI
Definisi AI didasarkan pada sifat dari masalah yang
ditangani, yaitu yang saat ini manusia mengungguli komputer. Persepsi meliputi menafsirkan apa yang
kita lihat, suara, bau, dan sentuhan. Aksi
mencakup kemampuan untuk negatif melalui dunia dan memanipulasi objek. Dalam persepsi, lingkungan dipindai
dengan berbagai organ indera, nyata atau tiruan, dan pemandangan tersebut
diuraikan menjadi objek terpisah dalam berbagai hubungan spasial.
Pembelajaran dalam AI
Ada sejumlah bentuk pembelajaran yang berbeda yang
diterapkan pada kecerdasan buatan. Yang
paling sederhana adalah belajar dengan coba-coba. Sebagai contoh, program komputer sederhana untuk memecahkan masalah
dalam bermain catur pasangan mungkin mencoba bergerak secara acak sampai
pasangannya ditemukan. Program
kemudian dapat menyimpan solusi dengan posisi yang sudah ada sehingga pada saat
komputer menghadapi posisi yang sama ia akan mengingat solusi sebelumnya. Menghafal item dan prosedur individual
ini dikenal sebagai “rote learning”. Menurut
psikologi pembelajaran sendiri dapat didefinisikan sebagai proses yang mengarah
pada perubahan perilaku yang relatif permanen atau perubahan perilaku potensial
dan definisi ini juga cocok untuk mesin. Menurut psikologi juga manusia belajar
dari pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana otak manusia
belajar?
Proses belajar di manusia terjadi melalui sistem saraf,
dimana sistem saraf ini terdiri dari neuron. Neuron mengirimkan lonjakan
aktivitas listrik melalui dudukan panjang dan tipis yang dikenal sebagai akson,
yang terbagi menjadi ribuan cabang. Pada
akhir setiap cabang, struktur yang disebut sinaps mengubah aktivitas dari akson
menjadi efek listrik yang menghambat atau merangsang aktivitas dari akson
menjadi efek listrik yang menghambat atau merangsang aktivitas di neuron yang
terhubung. Pembelajaran terjadi dengan mengubah efektivitas sinapsis sehingga
mempengaruhi satu neuron untuk perubahan lainnya.
Pembelajaran mesin
melalui neuron buatan?
Neuron buatan adalah model komputasi yang terinspirasi oleh
neuron alami. Kompleksitas neuron
nyata sangat abstrak saat memodelkan neuron buatan. Pada dasarnya hal ini terdiri dari input (seperti
sinapsis), yang dikalikan dengan bobot (kekuatan masing-masing sinyal), dan
kemudian dihitung oleh fungsi matematika yang menentukan aktivasi neuron. Di otak manusia ada sekitar 20 miliar
neuron (jumlahnya tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia dan jenis
kelamin). Kemudian setiap neuron akan terhubung melalui sinapsis ke sekitar
10.000 neuron lainnya. Tidak mungkin
manusia bisa meniru 20 miliar neuron dengan 10.000 koneksi masing-masing.
Ilmu kognitif dan
Kecerdasan Artificial
Model pemrosesan informasi dari intelijen itu sendiri telah
menjadi stimulan bagi psikologi. Psikologi
kognitif dan AI berbagi banyak metafora. Clowes
membahas hubungan antara kecerdasan buatan dan psikologi dengan
mempertimbangkan sebagai masalah pemeriksaan yang merupakan salah satu masalah
utama AI: visi komputer.
Menurut Craik, organisme berisi model kecil yang mungkin
dari dunia luar, dan tindakan yang mungkin, juga dapat mencoba berbagai
alternatif, dan memutuskan yang terbaik, bereaksi sebelum masa depan yang
diharapkan terjadi, atau untuk menganalisis konsekuensi dari masa lalu, dan bereaksi dengan cara yang paling
kompeten dan aman pada suatu situasi. (Craik,
1943).
Peneliti juga dapat melakukan kontak dengan Human Computing
Interaction (HCI) setiap hari, karena bidang ini mencakup penggunaan komputer
setiap hari, antarmuka pengguna, dan program pakar yang dapat menggunakan
psikologi kognitif untuk memanipulasi atau membantu orang lain.
Kita dapat menemukan aplikasi HCI dalam realitas virtual dan
lingkungan virtual.Virtual Reality adalah cara baru komunikasi mesin manusia,
yang memungkinkan interaksi yang terhubung dengan indera manusia.
Praktik & Abhishek, A. (2013). The relationship between
artificial intelligence and psychological theories. International Journal of
Conceptions on Computing and Information Technology. Vol. 1, 57-60.
https://www.researchgate.net/publication/282704901_The_relationship_between_artificial_intelligence_and_psychological_theories
https://www.researchgate.net/publication/282704901_The_relationship_between_artificial_intelligence_and_psychological_theories